pasca bam uhamka 25

Perkenalkan nama saya Balqis Putri Riansyah dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik prodi ilmu komunikasi, disini saya akan bercerita sedikit mengenai perjalanan bam uhamka 2025 yang saya jalani. 

Hari Pertama: Pengecekan, Materi, dan Praktik

Setelah berkumpul semua di masjid, kami diarahkan untuk duduk berkelompok. Kakak-kakak instruktur mulai mengabsen sambil mengecek perlengkapan. Sambil dicek, kami juga mengumpulkan resume dan checklist barang bawaan sesuai tata tertib BAM.

Sesi pertama pun dimulai dengan solat zuhur berjamaah. Selepas solat, kami bergegas menuju aula untuk acara pembukaan. Setelah sambutan-sambutan, kami langsung masuk ke sesi materi. Aku mencatat setiap poin penting yang disampaikan.

Setelah selesai, kami kembali ke masjid untuk solat asar, dilanjutkan dengan sesi materi lagi sampai menjelang magrib. Selesai solat magrib, kami bergegas menuju kelas di lantai 3 untuk makan. Setelah makan, kami kembali ke masjid untuk solat isya dan mendengarkan materi kembali.

Sesi praktik di kelas lantai 3 menjadi penutup hari pertama. Kami belajar praktik solat, doa sebelum dan sesudah wudu, cara berwudu yang benar, dan membaca Al-Qur'an. Salah satu pertanyaannya adalah "bagaimana cara membasuh hidung?" di mana kami harus menunjukkan dengan gerakan. Setelah itu, kami menyebutkan tajwid yang kami tahu. Malam itu, kakak panitia mengarahkan kami ke asrama.

Hari Kedua: Tahajud, Olahraga, dan Penutup

Pada jam 3 pagi kami dibangunkan untuk pergi ke masjid untuk solat tahajud dan dilanjut solat subuh.

Setelah solat dan materi, kami melakukan olahraga bersama. Setelah berolahraga, kami diberi makan. Setelah makan, kami diberi waktu singkat untuk cuci muka dan sikat gigi. Tidak ada waktu untuk mandi. Setelah itu, kami kembali berkumpul di masjid.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi materi di aula. Di sana, kami juga melakukan FGD (Forum Group Discussion) dan membuat mind mapping per kelompok. Akhirnya, tibalah saat yang ditunggu-tunggu: penutupan.

Dua hari ini rasanya singkat, namun penuh dengan pembelajaran dan cerita. BAM bukan sekadar bimbingan, tapi juga pengalaman berharga yang mendekatkan kami sebagai keluarga baru di kampus.

Komentar